Tanda Kepangkatan POLRI

Kamis, 19 November 2009 · 0 komentar
Dalam postingan ini saya akan mencoba mengulas tanda kepangkatan dalam jajaran Kepolisian Negara RI

Tanda kepangkatan dalam Kepolisian RI meliputi :
  1. Jenderal Polisi
    Jenderal Polisi adalah tingkat keempat atau tertinggi bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia. Pangkat ini setara dengan Jenderal pada militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah empat bintang. Jenderal Polisi biasanya disandang oleh Kapolri atau Tri Brata 1 (TB 1)
  2. Komisaris Jenderal Polisi
    Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) adalah tingkat ketiga bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia. Pangkat ini setara dengan Letnan Jenderal pada Militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah tiga bintang. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Letnan Jenderal Polisi. Sering digunakan penyebutan Komjen untuk pangkat ini. Dalam lingkungan Polri, biasanya Komjen Pol menduduki Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum), Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) (Tri Brata 2), Kababinkam, Kabaintelkam, dan Kalakhar BNN.
  3. Inspektur Jenderal Polisi
    Inspektur Jenderal Polisi adalah tingkat kedua bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia. Pangkat ini setara dengan Mayor Jendral pada militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah dua bintang. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Mayor Jenderal Polisi. Sering digunakan penyebutan Irjen untuk pangkat ini. Jabatan Irjen biasanya untuk Kapolda di wilayah Polda tipe A.
  4. Brigadir Jenderal Polisi
    Brigadir Jenderal Polisi adalah tingkat pertama bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia. Pangkat ini setara dengan Brigadir Jenderal pada militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu bintang. Untuk kepolisian jabatan Kapolda, Brigjen biasanya memimpin Polda di wilayah tipe B.
  5. Komisaris Besar Polisi (KomBes Pol)
    Komisaris Besar Polisi adalah tingkat ketiga perwira menengah di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Kolonel, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah tiga bunga sudut lima. Sering digunakan penyebutan Kombes untuk pangkat ini.
  6. Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)
    Ajun Komisaris Besar Polisi adalah tingkat kedua perwira menengah di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Letnan Kolonel, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah dua bunga sudut lima. Sering digunakan penyebutan AKBP untuk pangkat ini.
  7. Komisaris Polisi (KomPol)
    Komisaris Polisi adalah perwira menengah tingkat satu di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Mayor, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu bunga sudut lima. Sering digunakan penyebutan Kompol atau Komisaris untuk pangkat ini.
  8. Ajun Komisaris Polisi (AKP)
    Ajun Komisaris Polisi adalah perwira pertama tingkat tiga di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Kapten, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah tiga balok berwarna emas. Sering digunakan penyebutan AKP untuk pangkat ini.
  9. Inspektur Polisi Satu
    Inspektur Polisi Satu adalah perwira pertama tingkat dua di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Letnan Satu, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah dua balok berwarna emas. Sering digunakan penyebutan Iptu untuk pangkat ini.
  10. Inspektur Polisi Dua
    Inspektur Polisi Dua adalah perwira pertama tingkat satu di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Letnan Dua, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu balok berwarna emas. Sering digunakan penyebutan Ipda untuk pangkat ini.
  11. Ajun Inspektur Polisi Satu
  12. Ajun Inspektur Polisi Dua
  13. Brigadir Polisi Kepala
  14. Brigadir Polisi
  15. Brigadir Polisi Satu
  16. Brigadir Polisi Dua
  17. Ajun Brigadir Polisi
  18. Ajun Brigadir Polisi Satu
  19. Ajun Brigadir Polisi Dua
  20. Bhayangkara Kepala
  21. Bhayangkara Satu
  22. Bhayangkara Dua



Daftar Kapolri

· 0 komentar
Berikut ini saya akan memposting daftar-daftar Kapolri yang pernah menjabat di struktur Kepolisian RI.

  1. Komisaris Jenderal (Pol) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (1945 - 1959)
  2. Komisaris Jenderal (Pol) Soekarno Djojonegoro (1959 - 1963)
  3. Inspektur Jenderal (Pol) Soetjipto Danoekoesoemo (1963 - 1965)
  4. Inspektur Jenderal (Pol) Soetjipto Joedodihardjo (1965 - 1968)
  5. Komisaris Jenderal (Pol) Hoegeng Imam Santoso (1968 - 1971)
  6. Komisaris Jenderal (Pol) Moch. Hasan (1971 - 1974)
  7. Letnan Jenderal (Pol) Widodo Budidarmo (1974 - 1978)
  8. Letnan Jenderal (Pol) Awaluddin Djamin, MPA (1978 - 1982)
  9. Letnan Jendral (Pol) Anton Sudjarwo (1982 - 1986)
  10. Letnan Jenderal (Pol) Moch. Sanoesi (1986 - 1991)
  11. Letnan Jenderal (Pol) Kunarto (1991 - 1993)
  12. Jenderal (Pol) Banurusman Astrosemitro (1993 - 1996)
  13. Letnan Jenderal (Pol) Dibyo Widodo (1996 - 1998)
  14. Letnan Jenderal (Pol) Roesmanhadi (1998 - 2000)
  15. Letnan Jenderal (Pol) Roesdihardjo (Jan - Sept 2000)
  16. Jenderal (Pol) Surojo Bimantoro (2000 - 2001)
  17. Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar (2001 - 2005)
  18. Jenderal (Pol) Sutanto (2005 - 2008)
  19. Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri (2008 - sekarang)
Dari pejabat-pejabat yang pernah menjabat sebagai Kapolri, yang terkenal sebagai Polisi yang jujur dan bebas KKN adalah Komisaris Jenderal (Pol) Hoegeng Imam Santoso (1968 - 1971). Banyak kalangan masyarakat yang menginginkan Kapolri seperti beliau.

Bagaimana menurut anda?

Sejarah Polri

· 0 komentar
LAHIR, tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai opersai militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap.

Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan polisi segera memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang.
Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang didalamnya juga terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi dimana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa Indonesia
Pertempuran 10 Nopember 1945.di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar.alam menciptakan keamanan dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak disibukkan oleh berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK.
Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang di tempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).

Chatting Area


ShoutMix chat widget
 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD